Berisik.




Pernah berpikir kapan terakhir kali kamu punya me time? me time yang sebenar benar nya me time. 
Apa tuh me time yang sebenar-benar me time? gak tau juga. Gue juga sudah kehilangan makna nya, sampai hari ini, sampai detik ini gue lelah dengan sendirinya akan kebisingan ini.

Pernah gak sih? capek sama otak yang terus terusan memproses apa aja. Mungkin kecenderungan zaman yang membuatnya demikian. Gue jadi mikir, otak-otak manusia sekarang pasti lelah banget. 

Padahal, kita semua punya titik jeda masing-masing. Gue yakin kita semua punya. Gak mungkin 24 jam penuh tanpa jeda. Mau tau jeda yang sederhana seperti apa? Jeda itu buat gue bisa perjalanan pulang dari UI ke Bogor. Gue punya sekitar 45 menit "jeda" di dalam kereta. Jeda itu buat kalian bisa sekedar jalan dari kosan menuju kampus, jeda bisa juga terjadi di dalam kamar mandi. Ada jeda di antara 24 jam kita. Semua orang punya jeda nya masing-masing.

Tapi berapa orang yang memakai jeda itu untuk benar-benar istirahat? benar-benar istirahat? cuman ada dia dan pikirannya sendiri. me time sebenar-benarnya me time. Gue jadi ragu, semua orang memang punya jeda, tapi sedikit yang benar-benar istirahat. Sedihnya, gue termasuk yang jarang untuk benar-benar istirahat. 

Berdasarkan hasil observasi kecil-kecilan ini, gue menemukan ada suatu kepastian dalam penggunaan tiap waktu jeda orang. Jeda dipakai untuk istirahat bisa iya bisa tidak. Tapi sekarang yang pasti itu hampir sepenuhnya waktu kita terkoneksi dengan orang lain. Bisa 24 jam. Hari ini gak ada yang bisa lepas dari namanya terkoneksi dengan orang lain. Ketergantungan ini bisa disadari bisa enggak. Bisa juga merugikan buat segelintir orang, tapi ga sedikit yang fine-fine aja dengan ketergantungan ini. 

Gila. Eventually, everything connects. Oh ya, gue tidak mengartikan tidur dengan jeda. Bukan. Buat gue tidur bukan jeda. Tidur itu memutuskan, bukan mengistirahatkan. Kita putus dari alam sadar, tapi kalau istirahat? kita ga putus, mungkin cuman melipir sejenak. 

Sekarang, berapa orang yang dalam perjalannya ke suatu tempat dengan pikiran dalam benaknya sendiri. Mendengarkan apa yang ada di benak kita sendiri aja udah ruwet, apalagi ditambah mendengarkan apa yang ada di benak orang lain. Tapi buat gue, ngomong sama diri sendiri itu adalah suatu bentuk istirahat. Jiwa juga butuh diajak ngobrol hal-hal ringan loh. Jangan diajak ngobrol galau mulu. Kadang hanya gue ngobrol sendiri. Kadang gue ditemani buku. Kadang gue ditemani earphone di telinga. Tapi kebanyakan, sedihnya, gue ketergantungan juga untuk ditemani si gadget sialan itu. 

Sejak kapan sih jari-jari gue ini jadi otomatis untuk pengen tahu kabar orang? Sekarang mungkin, istirahat itu definisinya update kabar orang. Cuman foto sih, cuman gambar sih. Tapi itu jelas menambah apa yang ada di otak. Segakpenting apapun itu info nya, gue rasa otak tetap memprosesnya. Bayangin, di tengah dominan otak gue lagi memikirkan gimana penyelesaian suatu tugas kuliah, kenapa perlu mampir pikiran "Asik banget sih si itu lagi liburan..." "Oh.. jadi mereka lagi marahan" "Oh si ini lagi sibuk ini" "Oh lagi pada kesini" "Oh ada event ini" dan milyaran informasi lain gak penting yang singgah. Singgah di waktu jeda gue. 

Kapan terakhir kali, kamu menunggu dengan orang lain, dan waktu menunggu memaksa kalian untuk saling berinteraksi. Sekarang sudah ada yang bantu, gadget membantu kamu keluar dari situasi bosan menunggu itu. Gadget juga bantu kita keluar dari awkward moment, kalau ga ada gadget mungkin udah banyak pemberani. 

Buat gue ini suatu..... entah lah fenomena atau bukan. Kalau pun dibilang iya, ini bukan sesuatu yang aneh. Sudah demikian adanya, ada perubahan fundamental dalam pola interaksi manusia yang efeknya domino banget buat kehidupan manusia sekarang. Memudahkan atau menyulitkan, tergantung diri masing-masing. Positif atau negatif, tergantung masing-masing orang.

Dan yang sekarang gue pikirkan adalah, apa orang-orang akan merasa jenuh dan aneh juga kayak gue? Sekarang.
Dengan kebisingan ini.
Ternyata se melelahkan itu.

Duniaku berisik. 

CONVERSATION

1 celoteh:

Bulan Purnama mengatakan...

Gue kepikiran obrolan di rumah afi ndi ehehehe. Btw, senang melihat lo menulis kembali!

Back
to top