lagi lagi
lagi-lagi
datang dengan tidak membawa jawaban
datang dengan tidak membawa keyakinan
memilih mengambil pilihan bukan karena hati- yang mendominasi memang ambisi
yang jadi faktornya bukan mau, tapi harus
entah jadi suatu keharusan untuk siapa, untuk diri yang mana
mungkin untuk pengakuan kepada dirinya sendiri
bahwa dirinya memang harus berbuat sesuatu
yang ia tahu, selama dirinya diam, dia tahu ini bukan dirinya
dia cuman yakin,
cuman bisa meyakini bahwa dia pernah melakukan yang seharusnya
dia cuman ingin diyakini
diajak berbicara
karena ternyata lelah, lelah, mencari kebenaran dalam diri sendiri
ternyata lebih mudah mencari kebenaran dalam diri orang lain
sebab kamu bisa melihat mata nya
-dan ternyata terlampau sulit melihat mata mu sendiri, apalagi mata hatinya
karena cermin yang dia lihat setiap pagi itu
tidak memantulkan apa-apa
tidak merefleksikan dirinya
...tidak ada jawabannya
cermin yang dia lihat hanya memantulkan kepalsuan
..keyakinan semua bahwa ia masih punya banyak waktu.
masih punya banyak waktu untuk memilih kesempatan itu dan ini
seandainya ia sadar,
kesalahan manusia adalah selalu berpikir bahwa ia masih punya waktu
nyatanya dia tidak tahu, seberapa banyak waktu lagi yang tersisa untuknya
dia sudah maju
sudah terlanjur maju
semoga Tuhan yang ada bersama dalam dirinya
semoga Tuhan yang memeluk dan merengkuh dirinya
ketika ragu kembali datang.
datang dengan tidak membawa jawaban
datang dengan tidak membawa keyakinan
memilih mengambil pilihan bukan karena hati- yang mendominasi memang ambisi
yang jadi faktornya bukan mau, tapi harus
entah jadi suatu keharusan untuk siapa, untuk diri yang mana
mungkin untuk pengakuan kepada dirinya sendiri
bahwa dirinya memang harus berbuat sesuatu
yang ia tahu, selama dirinya diam, dia tahu ini bukan dirinya
dia cuman yakin,
cuman bisa meyakini bahwa dia pernah melakukan yang seharusnya
dia cuman ingin diyakini
diajak berbicara
karena ternyata lelah, lelah, mencari kebenaran dalam diri sendiri
ternyata lebih mudah mencari kebenaran dalam diri orang lain
sebab kamu bisa melihat mata nya
-dan ternyata terlampau sulit melihat mata mu sendiri, apalagi mata hatinya
karena cermin yang dia lihat setiap pagi itu
tidak memantulkan apa-apa
tidak merefleksikan dirinya
...tidak ada jawabannya
cermin yang dia lihat hanya memantulkan kepalsuan
..keyakinan semua bahwa ia masih punya banyak waktu.
masih punya banyak waktu untuk memilih kesempatan itu dan ini
seandainya ia sadar,
kesalahan manusia adalah selalu berpikir bahwa ia masih punya waktu
nyatanya dia tidak tahu, seberapa banyak waktu lagi yang tersisa untuknya
dia sudah maju
sudah terlanjur maju
semoga Tuhan yang ada bersama dalam dirinya
semoga Tuhan yang memeluk dan merengkuh dirinya
ketika ragu kembali datang.
0 celoteh:
Posting Komentar