If you don't love me at my worst, that's understandable.
(disclaimer: ternyata post ini ngendap di draft dari 2019. dan... setelah 2 tahun berlalu, diri ini ga kemana-mana juga. lucu banget hidup)
-
If you don't love me at my worst, you don't deserve me at my best. Is anyone familiar with this famous quote? suatu ketika saat sedang scrolling twitter and I saw another similar quote, it's said that: If you don't love me at my worst, that is understandable. When I read that one, I was like 'Oh oke ini lebih cocok untukku'. The second quote is like the words that none of us want to hear but all of us need to understand. Bahwa, meminta orang lain untuk menerima saat-saat terburuk kita, terkadang adalah permintaan yang tidak adil- doa yang egois.
Tbh, setelah lulus kuliah, I feel like I have become the worst version of myself. Menjauhi dan akhirnya kehilangan banyak orang. Tidak bisa membuat keputusan-keputusan besar. Self doubt. Overthinking. Dan melihat betapa bebasnya gue menulis di tahun 2011 alias 8 tahun lalu cukup menggambarkan tentang bagaimana diri gue sekarang. Bahwa sekarang menulis rasanya jadi sangat sulit. Menulis itu kalau bisa dibilang rasanya kaya menelanjangi diri; bicara sama diri sendiri sekarang jadi kelu. Disaat banyak media yang mewadahi untuk memajangkan persona diri, gue malah menarik diri karena ga sanggup hidup selalu dipenuhi dengan kehidupan orang lain- yang pada akhirnya membuat kemampuan untuk bicara sama diri sendiri semakin kabur. Dunia dan sekeliling rasanya seperti tidak benar-benar ada yang menyentuh. Kesepian tapi takut dengan intimasi. Semua ketidakpastian absurd di umur yang semakin bertambah ini lowkey turning me into a different person- or maybe I'm just discovering a side of me I never knew. Gue semakin bitter melihat banyak hal. Semakin nyaman sendirian.
Kembali ke judul di atas, pada akhirnya sekarang gue jadi mahfum pada semua yang pergi. I respect they setting healthy boundaries for themselves. Semua orang berjuang untuk dirinya masing-masing, jadi mari kita coba untuk tidak membebani satu sama lain.